Tokoh Keroncong Indonesia dari Masa ke Masa
Ilustrasi tokoh keroncong
Tokoh keroncong Indonesia tentu saja merupakan bagian dari dunia musik Indonesia. Mereka, tokoh keroncong adalah orang-orang dengan dedikasi tinggi terhadap musik keroncong. Memiliki ketertarikan serta keterikatan emosional dengan musik yang selalu dikhaskan dengan masyarakat Jawa.
Keidentikan musik keroncong memang tidak bisa dihindari. Salah satu penyebabnya mungkin dari banyaknya penyanyi keroncong atau tokoh keroncong yang berdarah Jawa. Entahlah, rasanya penyanyi keroncong juga banyak yang berasal dari daerah lain, tapi yang lebih mendapatkan kesempatan mungkin para tokoh keroncong dari daerah Jawa.
Ciri khas musik keroncong yang mendayu-dayu dan bernada ekstra lembut sepertinya menjadi salah satu faktor yang menunjang dan semakin memperkuat kesan musik keroncong dengan tokoh keroncong berdarah Jawa. Mendengarkan musik keroncong, pasti akan langsung membawa kita ke dalam suasana Jawa yang khas.
Keberadaan tokoh keroncong di Indonesia ini belakangan harus diakui mendapatkan sedikit ganjalan. Tertindas oleh kemajuan zaman, musik-musik keroncong perlahan mulai tergeser oleh musik-musik beraliran masa kini. Berbeda ketika masa keemasan musik keroncong terjadi di Indonesia.
Meskipun demikian, musik keroncong nyatanya masih memiliki tempat di hati para penggemarnya. Acara-acara keroncong yang kini sudah tidak begitu banyak terdengar kenyataannya masih diminati dan dikunjungi oleh para peminat setia musik keroncong. Tokoh keroncong masih memiliki tempat istimewa di hati para penggemarnya.
Musik keroncong berasal dari Portugis, dan berkembang di Nusantara lewat para pelaut dan budak kapal niaga bangsa tersebut. Di masa penjajahan, musik keroncong berkembang pesat dan melahirkan lagu-lagu keroncong dengan cita rasa nasionalisme yang kental. Salah satu tokoh keroncong yang terkenal masa itu adalah Ismail Marzuki.
Selanjutnya, musik keroncong tetap populer di masa-masa awal kemerdekaan, bahkan terus bertahan hingga beberapa dekade berikutnya. Belakangan ini memang keroncong mulai berkurang popularitasnya dibanding musik-musik modern. Tokoh keroncong pun perlahan ikut kehilangan pamor. Namun, keroncong telah menjadi warna yang unik dalam perkembangan musik tanah air.
Berikut ini adalah sejumlah tokoh keroncong Indonesia dari masa ke masa.
Tokoh Keroncong Indonesia
1. Tokoh Keroncong Indonesia- Ismail Marzuki, Musisi Romantis
Nama asli dari tokoh keroncong ini adalah Ismail. Marzuki adalah nama orang tuanya. Lahir di Kwitang, Jakarta Pusat, pada 11 Maret 1914, dan sering dipanggil dengan nama: Mail, Maing atau bang Maing.
Ketertarikan tokoh keroncong ini terhadap musik sudah terlihat sejak masa kanak-kanak, terbukti dengan koleksi piringan hitamnya yang sangat banyak, rata-rata berupa lagu Prancis dan Italia yang berirama rumba, samba, dan tango.
Pada 1931, Bang Maing membuat komposisi lagu untuk pertama kalinya dengan judul “O Sarinah,” menandai awal keterlibatannya secara serius pada dunia musik. Menyusul, tahun 1936 menjadi anggota perkumpulan musik Lief Java, dengan spesialisasi gitar, saxophone, dan harmonium pompa.
Ciri khas karya dari tokoh keroncong ini adalah kedekatan dengan alam dan lingkungan, serta kehidupan masyarakat bawah yang diformulasikan dalam sentuhan musik romantis penuh cinta. Bahkan, dalam lagu-lagu bertema perjuangan sekalipun, warna romantis itu tetap kental.
Beberapa karya dari tokoh keroncong ini yang terkenal, misalnya: Keroncong Serenata (1935), Roselani (1936), Keroncong Hikayat 1001 Malam (1937), Terang Bulan (1938), Als de Ovehedeen, Als’t Meis is in de tropen, Bandaneira, Rindu Malam (1939), Rayuan Pulau Kelapa (1944), dan masih banyak lagi hingga mencapai lebih dari 200 lagu.
2. Tokoh Keroncong Indonesia - Gesang Martohartono, Mengalir Sampai Jauh
Siapa yang takkenal dengan tokoh keroncong yang satu ini. Gesang Lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 1 Oktober 1917, dikenal luas hingga mancanegara karena lagunya yang fenomenal berjudul “Bengawan Solo.” Lagu ini bahkan telah diterjemahkan ke dalam 13 bahasa, di antaranya bahasa Inggris, Tionghoa, dan Jepang. Namanya, seperti bunyi syairnya, mengalir begitu jauh hingga ke seluruh dunia.
Lagu Bengawan Solo sangat fenomenal dan dikagumi seluruh dunia, terutama Jepang. Itu sebabnya, Gesang nyaris hanya dikenal sebagai pencipta lagu Bengawan Solo, padahal banyak lagu ciptaannya yang lain yang tak kalah indah. Tokoh keroncong ini benar-benar identik dengan lagu Bengawan Solo.
Padahal ada beberapa lagu ciptaan Gesang yang juga cukup terkenal: Jembatan Merah, Pamitan, Caping Gunung, Ali-ali, Andheng-andheng, Seto Ohashi, Pandanwangi, Impenku, Kalung Mutiara, Borobudur, Tirtonadi, dan lain sebagainya.
3. Tokoh Keroncong Indonesia - Anjar Any, si Jangkrik Genggong
Tokoh keroncong ini lahir di Jawa Timur pada 1936 dan telah menciptakan 1.050 lagu, jumlah yang fantastis sehingga namanya tercatat dalam Museum Rekor Dunia-Indonesia. Anjar Any dikenal sebagai tokoh keroncong yang memopulerkan langgam Jawa dan membuka pintu kreativitas lahirnya langgam dari etnik lain di Nusantara, karena mampu menggabungkan titilaras slendro dan pelog dengan musik diatonik dalam keroncong.
Salah satu lagu dari tokoh keroncong yang populer adalah Yen Ing Tawang Ono Lintang, adalah sumbangan tak ternilai bagi khazanah musik tanah air. Dia juga yang menulis lagu Jangkrik Genggong, lagu yang fenomenal karena mengkritik politikus di awal Orde Baru. Tokoh keroncong ini mungkin tidak begitu dikenal, tapi lagu-lagu keroncong yang diciptakannya tidak usah diragukan.
4. Tokoh Keroncong Indonesia - Waldjinah, si Walang Kekek
Tokoh keroncong yang satu ini lahir di Solo, Jawa Tengah, 7 November 1945. Waldjinah adalah tokoh keroncong wanita yang nyaris tidak ada duanya. Melambung namanya saat memopulerkan lagu Walang Kekek, menyusul suksesnya menjuarai Bintang Radio Indonesia tahun 1965.
Waldjinah, selaku tokoh keroncong, memimpin Orkes Keroncong Bintang Surakarta dan terus memperjuangkan eksisitensi musik klasik ini di tengah serbuan budaya industri. Tahun 2002, Waldjinah menerima anugrah seni dari yayasan musik Hanjaringrat di Solo.
Lagu-lagu karya tokoh keroncong yang terkenal ini di antaranya adalah: Ande-ande lumut, Rudjak Ulek, Suwe Ora Jamu, Warung Pojok, Gethuk Lindri, Othok-othok Unine Tekek, Tukang Pijet dan Tetanen.
5. Tokoh Keroncong Indonesia - Sundari Untinasih Soekotjo, Si Dewi Keroncong dari Istana
Satu lagi tokoh keroncong Indonesia wanita yang memiliki bakat luar biasa di dunia musik keroncong. Wanita ayu ini lahir di Jakarta, 14 April 1965, tertarik dengan musik keroncong sejak masih kecil. Sundari Soekotjo terpilih sebagai finalis pada Festival Keroncong Remaja 1978, dan runner up pada ajang Juara Bintang Radio dan TV kategori Keroncong Dewasa Wanita 1979.
Sundari Soekotjo terkenal dengan suaranya yang bening dan mampu menyanyikan keroncong dengan berbagai genre. Suara yang terlantun dari tokoh keroncong wanita satu ini banyak diminati khalayak, dan telah menjadi penyanyi istana sejak zaman Presiden Soeharto, Habibie, hingga Susilo Bambang Yudhoyono.
Tahun 2002, setelah lama tidak mengeluarkan album, Sundari Soekotjo kembali menyapa penggemar dengan merilis album keroncong asli berjudul Ingkar Janji dengan garapan musik Orkes Keroncong Puspa Kirana pimpinan Acep Djamaludin, di bawah label PT Gema Nada Pertiwi. Tokoh keroncong wanita inipun menerima Keroncong Award 2002 dari Yayasan Bina Suci dan Radio Republik Indonesia dan meraih penghargaan khusus di ajang AMI-Sharp Award 6.
Bagaimanapun keadaannya, musik keroncong dan tokoh keroncong adalah salah satu kekayaan budaya musik Indonesia yang tidak bisa dipandang sebelah mata. Musik keroncong sekaligus tokoh keroncong Indonesia itu sendiri telah memberikan sumbangsih kepada negara Indonesia ini, sebut saja Gesang.