Gerakan Penghematan Energi
Ilustrasi penghematan energi
Penghematan energi perlu dilakuan oleh para pengguna energi. Bukan hanya pihak individu, namun juga harus dibarengi oleh pihak-pihak industri. Penghematan energi harus menjadi suatu gerakan bersama, dilandasi dengan kesadaran dari dalam diri (tanpa paksaan).
Kondisi Sekarang
Kondisi alam yang tidak bersahabat, terjadinya pencemaran udara, sampai efek rumah kaca dan pemanasan global serta isu-isu lain tentang lingkungan diungkapkan ke permukaan. Pemanasan global memang membawa dampak pada kehidupan sekarang ini. Semua industri dituntut untuk menggunakan energi dengan hemat dan energi yang ramah lingkungan.
Hampir semua orang, baik secara individual atau di sektor rumah tangga memakai energi untuk melangsungkan kehidupannya. Misalnya lampu untuk menerangi kamarnya, berpergian dengan menggunakan kendaraan bermotor, memasak air dengan menggunakan kompor gas, menanak nasi dengan menggunakan rice coocker, dan lain sebagainya.
Bukan hanya bagi individu, energi dipakai oleh sektor-sektor kehidupan, misalnya pertanian. Para petani membutuhkan alat-alat pertanian yang di antaranya yang menggunakan energi. Seperti traktor yang digunakan untuk membajak sawah, diperlukan bahan bakar solar.
Sektor industri adalah sektor yang menghasilkan produk, baik berupa barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia. Energi atau bahan bakar yang dibutuhkan oleh industri umumnya adalah bahan bakar fosil (batu bara dan minyak bumi).
Sayangnya gerakan penghematan energi yang telah digalakkan oleh pemerintah sejak sekian tahun lalu, akan tetapi memperoleh hasil yang tidak menggembirakan. Pemborosan masih terjadi dimana-mana, mulai dari sektor pemerintahan, industri hingga kehidupan rumah tangga.
Tentu saja fakta pemborosan terjadi saat ini, karena memang tidak ada tauladan yang baik dari pemerintah itu sendiri. Berucap menghemat energi, tetapi di kelakuannya yang terlihat oleh rakyat justru mereka yang paling boros dalam menghabiskan dana APBN. Lihat saja bagaimana tertangkapnya para angota dewan yang sedang asyik masyuk berekreasi di Jerman menggunakan uang rakyat. Seharusnya mereka malu terhadap dirinya sendiri apabila mengkampanyekan Gerakan Penghematan Energi!
Selain contoh dari para pemimpin dalam menghemat energi. Pemerintah juga seharusnya membuat aturan atau regulasi untuk mengurangi penggunaan energi yang berlebih di ranah industri. Dari pemakaian listrik dan BBM saja, sektor industrilah yang banyak menyerap energi yang tersedia tersebut.
Tindakan Hemat Energi
Usaha penghematan energi yang dapat kita lakukan (sebagai individu):
- Mematikan lampu apabila sudah tidak dipakai. Misalnya saat hendak meninggalkan ruangan atau ketika tidak ada orang di dalam ruangan.
- Mematikan alat-alat elektronik setelah selesai dipakai.
- Tidak menyalakan alat-alat elektronik jika tidak dipakai.
- Menggunakan lampu dan alat-alat yang menggunakan listrik dengan hemat.
- Membuka lemari es hanya pada waktu hendak mengambil sesuatu di dalam lemari es.
- Menggunakan AC pada temperatur normal atau tidak terlalu dingin, sehingga energi yang dikeluarkan AC bisa lebih hemat.
- Tidak menggunakan mobil atau kendaraan hanya untuk pergi ke tempat yang masih bisa dicapai dengan jalan kaki ataupun naik sepeda.
- Membuang sampah pada tempatnya.
Usaha penghematan energi yang dilakukan oleh pihak industri:
- Menggunakan mesin-mesin seoptimal mungkin pada kegiatan industrinya.
- Memanfaatkan sisa energi panas untuk kegiatan yang lain.
- Mengutamakan pemanfaatan sinar energi alternatif, misalnya matahari.
- Memanfaatkan sumber daya manusia untuk mengerjakan kegiatan produksinya, karena selain menghemat bahan energi, juga ikut membantu penyelesaian masalah pengangguran.
Energi di alam semesta ini sebenarnya banyak yang masih belum dimanfaatkan secara optimal oleh manusia, terutama untuk bangsa Indonesia. Sebut saja jumlah pembangkit listrik yang ada di Indonesia, sebagian besar masih menggunakan BBM untuk proses produksinya. Dengan kata lain pemakain energi terbarukan masih belum maksimal di tanah air yang kita cintai ini.
Berbeda halnya dengan kondisi di negara-negara maju, mereka telah berkonsentrasi penuh untuk meninggalkan pemakaian energi yang tidak terbarukan semisal BBM. Sebagai contoh adalah pembuatan mobil yang ramah lingkungan. Selain ramah lingkungan, mobil ini didesain agar sangat irit bahan bakar bahkan ada yang tidak memakai bahan bakar sama sekali.
Mobil hybrid itulah yang kini dikembangkan oleh para produsen mobil asal negara-negara maju. Dengan memanfaatkan energi listrik dan hidrogen yang diperoleh dari air, maka mobil ini dapat berlari kencang selayaknya mobil yang boros akan BBM. Tentu saja kemajuan teknologi di negara maju telah jauh meninggalkan Indonesia, namun sebagai bangsa Indonesia kita tidak boleh menyerah pada keadaan. Lakukan perubahan sejak sekarang demi kemajuan generasi kita dan para penerus nantinya.
Upaya lain yang patut diacungi jempol adalah budaya dari bangsa Belanda hingga saat ini yang akrab dengan pemanfaatan energi angin. Angin merupakan salah satu energi alam yang tidak akan habis. Angin menyimpan energi yang sangat besar apabila dapat dialihkan menjadi energi lainnya.
Di masa lalu, bangsa Belanda memanfaatkan daya dorong atau hempasan angin untuk menggerakkan kincir angin. Sehingga negeri kincir angin menjadi salah satu nama dari negara ini. Kincir angin ini berfungsi untuk mengalihkan atau dalam bahasa lain mengkonversi energi angin menjadi energi kinetik. Energi kinetik ini akan menggerakkan roda atau gerigi untuk mengolah gandum. Ya, sederhana tapi sangat mengesankan teknologi dari negeri Van De Sar ini.
Berbeda dengan masa lampau, kini bangsa Belanda telah memanfaatkan kincir angin untuk mendapatkan energi listrik. Dengan dorongan angin yang memutar baling-baling dari kincir angin tersebut, kemudian diarahkan untuk menggerakkan rotor dari sebuah generator listrik. Dengan memasang kincir angin di sepanjang pantai wilayah Belanda saja akan dapat memenuhi sebagian kebutuhan listrik di negeri tulip tersebut.
Tauladan lain tentang pemanfaatan energi alam terbarukan adalah negara Amerika Serikat. Di beberapa wilyah negara ini telah dibangun sebuah alat yang mampu mengubah energi ombak bawah laut menjadi listrik. Konsepnya tidak terlalu jauh dari kincir angin yang disebutkan tadi. Yakni kekuatan ombak laut dirubah menjadi putaran yang menggerakkan generator untuk menghasilkan energi listrik.
Tentu energi ombak laut ini tidak akan pernah habis. Sehingga dana operasional untuk membeli BBM bagi perusahan penghasil listrik seperti di Indonesia tidak ada. Maka hasilnya luar biasa, listrik tersedia sepanjang tahun dengan menyerap sedikit sekali dari dana rakyat.
Masih banyak contoh kesuksesan beberapa negara maju dalam mengelola energi terbarukan. Namun kita juga patut berbangga hati karena di Indonesia juga telah mengupayakan hal tersebut sejak lama, yakni dengan berdirinya beberapa Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), dan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di wilayah Indonesia.
Namun sayangnya pendirian beberapa pembangkit listrik tenaga terbarukan tersebut sampai saat ini mengalami banyak kendala. Yakni kurangnya dukungan dari pihak pemerintah untuk memberikan dana pembangunannya. Memang benar untuk membuat pembangkit listrik seperti itu memakan biaya yang cukup besar dibandingkan dengan pembuatan pembangkit listrik tenaga BBM. Tetapi bila dinilai dari penghematan energi dan dampaknya terhadap lingkungan akan lebih baik memakai jenis pembangkit listrik terbarukan tersebut.
Kesadaran dari Semua Pihak
Kegiatan-kegiatan dalam rangka menghemat energi di atas adalah kegiatan yang mudah dan terlihat sepele. Namun jika tidak dibarengi dengan kesadaran, walaupun mudah tetap tidak akan dilakukan. Untuk itu diperlukan kesadaran dari semua pihak agar tujuan dari gerakan penghematan energi ini bisa terwujud.
Kesadaran pada sebuah negara harus dimulai dari atas ke bawah. Artinya pemimpin adalah penggerak rakyatnya, bila para elit penguasa kita dapat berhemat energi dalam hidupnya sehari-hari niscaya rakyat akan mencontoh mereka. Sebaliknya bila kesadaran tidak tumbuk di jajaran atas negeri ini, maka sulit bagi rakyat untuk sadar tentang penghematan energi ini.
Pendidikan mulai sejak lembaga pendidikan terendah semisal Sekolah Dasar harus mengarah pada gerakan hemat listrik ini. Karena pembelajaran terbaik tentang suatu hal akan lebih tercerap jika diberikan sejak kecil. Sudah saatnya bangsa kita berubah dari kondisi yang selalu menghambur-hamburkan energi menuju bangsa yang hemat energi dan peduli terhadap lingkungan.
Dan ingat, bahwa kegiatan penghematan energi yang kecil, apabila dilakukan bersama-sama akan membawa efek yang besar bagi seluruh umat manusia, sekarang dan pada masa yang akan datang.