Faktor Pendorong Perubahan Sosial
Ilustrasi faktor pendorong perubahan sosial
Tahukah Anda apa saja yang termasuk ke dalam faktor pendorong perubahan sosial? Sebagian pembaca tentunya sudah ada yang tahu, namun banyak juga pembaca yang belum mengetahuinya, bukan? Untuk itu, dalam kesempatan kali ini, penulis akan menyajikan sebuah artikel yang akan membahsa tentang perubahan sosial termasuk faktor-faktor pendorong perubahan tersebut.
Sekilas Tentang Perubahan Sosial
Berbicara mengenai perubahan sosial, tentunya kita akan membicarakan seputar perubahan-perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat. Perubahan-perubahan tersbut biasanya mengarah kepada kemajuan sutu masyarakat, meski kadang ada juga yang mengarah ke arah kemunduran. Perubahan sosial di masyarakat ini pun sudah berlangsung sejak lama.
Perubahan dalam masyarakat ini memiliki beberapa bentuk, di antaranya adalah perubahan sosial yang terjadi dalam tempo lambat dan perubahan sosial yang terjadi dalam tempoi cepat. Cepat ataupun lambat, sebuah perubahan sosial tentu akan sedikit membingungkan masyarakat, meski lambat laun masyarakat pun akan menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut.
Perubahan sosial yang terjadi secara lambat biasanya dikenal dengan istilah evolusi. Perubahan sosial ini terjadi karena adanya usaha suatu masyarakat yang selalu menyesuaikan diri dengan perkembangan yang terjadi di lingkup masyarakat yang bersangkutan. Sedang perubahan yang berlangsung secara cepat dinamakan revolusi. Perubahan revolusi ini biasanya hanya menyentuh beberapa aspek kehidupan masyarakat atau lembaga dalam masyarakat saja.
Perubahan sosial pun sering kali dikaitkan dengan istilah reformasi. Istilah itu merujuk pada kata dalam bahasa Inggris, reform. Suatu upaya untuk memperbaiki keadaan sosial dan membentuk sesuatu yang lebih baru. Di Indonesia, usaha reformasi ini dilaksanakan dengan upaya perbaikan birokrasi dan penegakan hukum.
Faktor Pendorong Perubahan Sosial
Seperti yang sudah diulas di atas, perubahan sosial adalah perubahan yang didorong oleh sebab-sebab tertentu. Secara umum, ada beberapa faktor pendorong perubahan sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat, yakni sebagai berikut.
1. Gagasan Baru
Konsep mengenai gagasan baru biasanya muncul karena dilatarbelakangi oleh keadaan yang dirasa tidak adil oleh masyarakat. Baik itu kesenjangan sosial, pembedaan masyarakat berdasarkan kelas-kelas, atau pembodohan yang dilakukan secara terstruktur.
Lihat saja bagaimana saat feodalisme runtuh. Di sana muncul paham liberalisme yang menyakatakan bahwa seluruh manusia, siapa pun ia, harus dipandang sama di depan hukum. Feodalisme yang membagi masyarakat ke dalam kelas bangsawan dan budak telah merampas hak-hak masyarakat. Mereka yang tergolong bangsawan diperlakukan secara istimewa, sementara rakyat tidak ada penghormatan sama sekali.
Konsep mengenai pembagian masyarakat berdasarkan kelas kemudian ditentang secara kuat oleh Karl Marx dengan upaya mendorong penghapusan masyarakat berkelas. Dalam gagasan Marx sendiri, kelas dibagi menjadi dua bagian, yaitu kelas kapitalis dan kelas buruh. Ia bercita-cita atau berkeinginan bahwa kelas-kelas tersebut mesti dihapuskan sehingga setiap orang mendapat perlakukan dan hak yang sama.
2. Tokoh Kharismatik
Gagasan baru pun biasanya muncul dari seorang tokoh atau penggerak sosial yang mampu mempengaruhi serta membawa masyarakat menuju perubahan lebih baik. Mereka membaktikan diri menjadi seorang martir bagi terciptanya cita-cita perubahan sosial.
Sejarah mencatat nama-nama individu luar biasa yang dianggap membawa perubahan masyarakat. Sebut saja Muhammad, yang merubah masyarakat Arab yang jahiliah menuju pencerahan. Marthin Lauther yang membawa perubahan dalam tubuh Kristiani. Imam Khomenei yang mengobarkan revolusi Islam Iran untuk mengusir kekuatan Amerika di Iran. Ada pula Simon Bolivar, Che Guevara, atau Fidel Castro yang dengan giat melawan kolonialisme.
Tokoh-tokoh kharismatik inilah yang paling membawa kemungkinan perubahan sosial bisa terjadi. Karena itu, mereka yang dianggap sebagai pionir dalam masyarakat biasanya selalu dikejar-kejar dan menjadi musuh rezim yang berkuasa. Mereka biasanya dihabisi nyawanya karena dianggap membahayakan bagi kepentingan kekuasaan.
Di Indonesia, mereka yang dianggap pioner ini sering kali tewas tak ketahuan ke mana rimbanya. Tokoh-tokoh seperti Tan Malaka di masa perjuangan kemerdekaan, Widji Tukul di masa orde baru dihabisi nyawanya tanpa menyisakan jejak.
Walaupun tokoh-tokoh tersebut sudah mati, biasanya semangat perubahan yang mereka bawa masih tetap hidup di kalangan orang-orang yang cinta perubahan.
3. Teknologi
Semenjak terjadinya revolusi industri di Inggris menjelang abad 19, teknologi dianggap sangat besar dalam mendorong terjadinya perubahan sosial. Pada saat itu, mesin-mesin yang diciptakan telah banyak mengubah hasil produksi masyarakat sehinga sistem yang lama sudah tidak mampu lagi merespon keadaan yang terus berubah begitu cepat.
Teknologi informasi yang sekarang sedang berkembang pun tidak lepas peranannya dalam mendorong perubahan sosial. Cara masyarakat belajar, bertransaksi, berhubungan sosial semakin lama berubah dengan perkembangan teknologi yang begitu cepat. Misteri-misteri yang dahulu belum bisa dipecahkan kini sudah menjadi hal yang sangat biasa bagi masyarakat.
Di sisi lain, teknologi ini menyisakan faktor negatif bahkan tidak terkendali atau tidak terprediksi. Misalnya muncul kejahatan dengan latar belakang teknologi, terjadinya urbanisasi besar-besaran karena adanya alat transportasi, atau maraknya perjudian dan bisnis haram melalui jaringan internet.
Ketiga faktor di atas hingga kini masih tetap diakui sebagai faktor pendorong perubahan sosial secara umum. Pertanyaannya kemudian, jika ketiga faktor tersebut adalah pendotrong perubahan sosial secara umum, tentunya akan ada faktor pendorong perubahan sosial yang lebih khusus.
Adapun faktor pendorong perubahan sosial yang lebih spasifik ini, di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Kontak Budaya
Kontak budaya dengan masyarakat lain mau tidak mau akan menjadi pendorong terjadinya perubahan dalam masyarakat. Kondisi masyarakat yang sebelumnya sederhana akan berubah ke arak yang lebih kompleks ketika kontak budaya terjadi. Ya, masyarakat yang mengalami kontak budaya mau tidak mau akan berusaha mengimbangi kbudayaan lainnya. Dalam prosesnya ini, maka perubahan sosial sudah pasti akan terjadi.
b. Sistem Masyarakat yang Terbuka
Sistem masyarakat terbuka atau open stratification memungkinkan semua kalangan masyarakat untuk melakukan komunikasi tanpa kalangan strata. Ya, masyarakat kalangan bawah akan dengan mudah membina komunikasi dengan masyarakat kalangan atas.
Demikian sebaliknya, masyarakat atas pun tidak akan merasa jadi rendah ketika berkomunikasi dengan masyarakat kelas bawah. Jika hal ini sudah terjadi, perubahan soaisl tentunya akan dirasakan oleh tiap-tiap kalangan.
c. Penghargaan Suatu Karya
Seorang individu maupun kelompok senantiasa pernah membuat suatu karya selama hidupnya. Jika karya-karya tersebut mendapatkan penghargaan atau setidaknya penerimaan yang baik dari masyarakat lain tentunya akan melahirkan semangat baru. ya, semangat yang kuat untuk melahirkan karya selanjutnya yang lebih baik lagi. Selama proses ini, tentunya perubahan sosial akan dirasakan atau dialami oleh yang bersangkutan.
d. Heterogenitas Penduduk
Faktor pendorong perubahan sosial yang lainnya adalah adanya heterogenitas penduduk yang tinggal dalam suatu kelompok masyarakat. Hampir serupa dengan kontak budaya dengan masyarakat lain, heterogenitas ini pun memungkinkan terjadinya aktivitas yang sama. Berkumpulnya ragam budaya, suku dan lainnya dalam lingkungan yang sama tentu akan mendorong lahirnya perubahan sosial.
Nah, itulah beberapa faktor pendorong perubahan sosial yang ada dalam masyarakat. Semoga apa-apa yang dibahas dalam uraian di atas memberikan manfaat kepada pembaca.