Dinamika Masyarakat Bagai Roller Coaster
Ilustrasi dinamika masyarakat
Mengamati dinamika masyarakat yang terjadi belakangan ini serasa naik roller coaster. Kadang cepat naik, melambat drastis, dan tentunya penumpang yang berjeritan. Dinamika masyarakat yang berubah-ubah disebabkan situasi kondisi yang memungkinkan itu terjadi. Apalagi karakter khas Indonesia yang belum stabil, membuat dinamika yang berkembang semakin sulit diprediksi.
Dinamika masyarakat itu sendiri bukan sesuatu yang menakutkan karena itu sebuah keniscayaan. Namun yang penting diingat, pengelolaan yang tidak optimal bisa membuat kegoyahan bahkan kegemparan di sekitar masyarakat.
Perubahan yang terjadi terus-menerus membuat masyarakat tidak berada pada situasi yang ajek (tetap). Itu sebabnya dinamika masyarakat bisa menjadi bumerang atau justru berkah.
Dinamika Masyarakat
Kehidupan masyarakat selalu mengalami pasang surut. Kehidupan masyarakat itu sifatnya tidaklah statis tetapi dinamis, mengikuti perkembangan yang ada. Sifatnya yang tidak menetap itu dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah pemenuhan kebutuhan hidup.
Dinamika masyarakat bisa langsung kita amati, terutama dalam kehidupan sosial. Masyarakat yang terdiri dari berbagai lapisan dan golongan ini menjadi faktor lain yang bisa menimbulkan dinamika dalam kehidupannya.
Faktor lain yang menjadi penyebab banyaknya dinamika dalam masyarakat adalah faktor budaya. Indonesia meskipun sebuah negara tetapi memiliki banyak budaya. Banyaknya budaya di Indonesia ini menjadi salah satu pemicu dinamika.
Dinamika masyarakat tidak bisa kita hindari karena akan terus terjadi ibarat roller coaster atau roda berputar, kadang di atas, kadang di bawah, dan terkadang berada di tengah. Dinamika dalam masyarakat bisa juga dikatakan sebagai pasang surut dinamika kehidupan itu sendiri.
Ada saja hal baru yang terjadi disekitar kita, atau hal yang sudah lama tersimpan terulang kembali, bahkan memang hal yang benar-benar baru terjadi. Semua dinamika yang terjadi kembali pada perilaku dan sikap masyarakat itu sendiri. Masyarakat yang heterogen ini menjadi sumber terjadinya dinamika sekaligus sebagai penentu apakah dinamika bisa berjalan atau tidak.
Mengapa dinamika dalam masyarakat bisa terjadi? Apakah hanya sebatas dari pemenuhan kebutuhan saja atau sifat masyarakat yang heterogen? Apapun sebabnya, dinamika yang terjadi dalam masyarakat harus kita hadapi. Berikut beberapa sebab yang mengakibatkan terjadinya dinamika dalam masyarakat.
- Masyarakat yang heterogen menciptakan banyak kesan dan kebiasaan yang berbeda-beda. Latar belakang yang berbeda membuat masyarakat memiliki kebiasaan yang berbeda pula, sehingga menimbulkan dinamika dalam kehidupan.
- Budaya yang dianut oleh masyarakat juga menjadi sebab terjadinya dinamika dalam masyarakat. Budaya yang bersumber dari nilai dan aturan yang berlainan membuat masyarakat memiliki acuan yang berbeda pula. Oleh sebab itu sebuah kebiasaan yang dipandang tabu untuk budaya yang satu belum tentu tabu juga bagi budaya yang satunya lagi.
- Pemenuhan kebutuhan yang berbeda-beda dalam masyarakat juga menjadi sebab terjadinya dinamika dalam masyarakat. Pemenuhan kebutuhan berhubungan dengan tingkat taraf hidup seseorang. Bagi mereka yang hidup mewah tentu saja kebutuhannya berbeda dengan mereka yang hidup pas-pasan.
- Ideologi yang berbeda juga mempengaruhi terjadinya dinamika dalam masyarakat. Ideologi yang dianut setiap bangsa tentu saja akan mempengaruhi pola pikir masyarakatnya. Dan pada akhirnya akan berpengaruh pada kehidupannya dalam masyarakat.
- Agama juga bisa menjadi sebab terjadinya dinamika masyarakat, terutama dalam hal tata cara beribadah yang berbeda, meski semua agama mengajarkan kebaikan. Namun, dinamika tersebut tidak bisa kita rubah, hanya bisa kita sikapi dengan toleransi antar hidup beragama.
Dinamika Indonesia
Menilik situasi Indonesia yang berkembang bukan tanpa alasan dinamika yang berkembang bagai roller coaster. Berikut ini yang menunjukkan hal demikian.
1. Kasus Bank Century
Semua mata tertuju pada kasus besar ini. Mulai dari warung kopi, ruang belajar, sampai kantor menteri tumpah ruah mengamati kasus ini. Rentetan demonstrasi di banyak wilayah memotret kondisi serupa. Apalagi menengok rapat panitia khusus century. Masyarakat bisa kompak tepuk jidat semua. Tanda kepeningan.
Bahkan sampai saat ini pun kasus Century ini seakan menemukan jalan buntu. Kasus ini tentu saja menyedot perhatian semua masyarakat di Indonesia bahkan dunia. Mau tidak mau masyarakat terkena imbas dari penyelesaian kasus ini. Seketika kasus ini menjadi pusat perhatian seolah-olah sumber masalah di Indonesia hanya dari kasus Century.
Dampaknya bagi masyarakat awam adalah perhatian terhadap permasalahan perbankan yang mungkin selama ini tidak diketahui. Setelah kasus ini mencuat menimbulkan rasa ingin tahu masyarakat mengenai dunia perbankan yang sebenarnya. Tentu saja hal ini ada nilai positifnya, namun lebih banyak nilai negatifnya yang terlihat.
2. Kasus KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi)
Belum beres kasus Century, kasus besar lain mengantri. Kriminalisasi pimpinan komisi pemberantasan korupsi membuat berang sebagian masyarakat. Jutaan facebookers turut andil menyumbang keresahan tersebut. Kepolisian, Kejaksaan Agung, DPR sampai pemerintahan tak pelak menjadi sasaran kemarahan publik. Foto Anggodo menjadi kapolri pun diusung para pendemo ketika menyuarakan tuntutannya.
Korupsi yang saat ini merajalela dan hampir terjadi disetiap lembaga sangat menguras perhatian masyarakat. Dampaknya masyarakat menjadi resah karena aspirasi mereka disalahgunakan oleh mereka yang ada di dalam lembaga yang terlibat kasus korupsi. Tentu saja kasus korupsi ini membuat masyarakat menjadi pesimis terhadap negara.
Rasa pesimis, tidak percaya kepada pemerintah menjadi sebuah ancaman bagi kepercayaan publik kepada pemerintah. Tentu saja hal ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Dinamika yang terjadi karena banyaknya kasus korupsi ini harus segera dituntaskan, supaya tidak menjadi contoh bagi masyarakat untuk melakukan tindakan serupa.
3. Tabung Gas Meledak
Wah, aneh juga memang ketika telah banyak korban berjatuhan, tapi kejadian yang memakan korban tak sedikit ini tak jua pun berhenti. Setelah timbul kritikan, baru sosialisasi pemakaian gas elpiji dilakukan.
Peristiwa tabung gas meledak yang sering kita dengar belakangan ini sebelum dilakukan sosilaisasi penggunaan tabung gas yang benar, cukup meresahkan masyarakat. Peristiwa ini mau tidak mau juga mempengaruhi dinamika dalam masyarakat. Dampak yang terjadi adalah beralihnya masyarakat menggunakan kompor minyak padahal harapan menggunakan tabung gas bisa memudahkan masyarakat malah menjadi sebuah peristiwa yang ironis.
Kasus tabung gas meledak tidak bisa dipandang remeh, karena menyangkut keselamatan masyarakat. Tidak sedikit yang sudah menjadi korbannya. Di sini bisa kita lihat betapa dinamika masyarakat dalam bentuk tabung gas meledak ini bisa memicu perhatian publik.
4. Bencana Alam
Lengkap sudah dinamika masyarakat Indonesia. Bencana alam ini kembali membuat masyarakat memang naik turun. Kondisi geografis Indonesia yang termasuk rawan bencana ini seakan menambah kekhawatiran dalam masyarakat. Jika kita pikir hampir di setiap daerah di Indonesia memiliki rawan bencana. Bahkan ibu kota negara pun tidak mau ketinggalan menyumbangkan bencana banjir.
Bencana alam menjadi penyebab terjadinya dinamika dalam masyarakat yang sangat menyentuh emosi. Jika sudah terjadi bencana alam, seluruh warga negara seakan menjadi panik, meskipun tidak mengalami secara langsung. Bencana alam dengan sendirinya menjadi sebuah ancaman dalam mencetus dinamika masyarakat.
5. Pengangguran
Masalah yang satu ini seakan menjadi masalah klasik yang dihadapi oleh negara di dunia ketiga, termasuk Indonesia. Semenjak kita mengalami krisis ekonomi, mempengaruhi jalannya perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Dinamika ini membuat masyarakat menjadi kehilangan mata pencahariannya.
Meski segala upaya sudah dilakukan oleh pemerintah dalam mengatasi pengangguran ini, tetap saja dinamika ini masih dirasakan oleh sebagian masyarakat Indonesia. Aspek psikologis masyarakat yang diserang oleh masalah masalah pengangguran ini, karena menyangkut perbaikan taraf hidup.
Solusi Menghadap Dinamika Masyarakat
Media adalah aktor yang paling bertanggung jawab dalam mengelola dinamika masyarakat. Lewat kotak ajaib (baca: televisi) semua dunia bisa dipantau hanya dengan satu klik. Belum lagi dunia internet yang menggejala kian masif. Facebook, twitter, blog, dan yang lainnya. Lengkaplah saluran media dalam mempengaruhi masyarakat. Itu sebabnya pemilahan mengenai berita yang akan dimuat menjadi vital. Cara menyampaikannya pun sangat penting.
Dinamika masyarakat tidak akan menjadi persoalan sepanjang itu tidak menimbulkan kepanikan yang di luar kewajaran. Itu sebabnya optimisme harus dibangun untuk memberi harapan bagi masyarakat. Misalnya hari ini kita jatuh besok kita bangkit kembali. Begitu kira-kira pesan yang mesti diberikan pada masyarakat.
Media hendaknya juga melakukan penyeimbang dalam menyirkan pemberitaan yang menyangkut dinamika yang terjadi di dalam masyarakat. Fungsi media bukan saja sebagai alat penyebarluas informasi penting, tetapi juga memberikan mendidikan sekaligus hiburan untuk masyarakat.
Sebisa mungkin dinamika masyarakat yang terjadi tidak menimbulkan keresahan berkepanjangan dalam kehidupan masyarakat. Jadi, menaiki roller coaster ini memang tegang tapi tetap mengasyikkan.