Ciri-Ciri Flu Burung
Pada burung atau unggas bila sudah terkena penyakit flu burung maka ditandai dengan kematian yang mendadak. Selain kematian yang medadak bila Anda jeli, akan ditemukan gejala awal yaitu jenggernya berwarna biru, mempunyai borok di kaki. Penyakit ini ditularkan pada manusia melalui kotoran atau skreta burung/unggas.
Selain itu juga penularan terjadi pada udara yang. Apabila sudah terkena penyakit ni pada manusia gejala atau ciri-ciri flu burung ditandai dengan demam tinggi lebih dari tiga puluh delapan derajat celcius, batuk dan nyeri pada tenggorokan, radang saluran pernafasan, pneumonia, infeksi mata, dan juga nyeri otot. C
Ciri lain lain mempumyai masa inkubasi selama satu minggu pada unggas dan satu sampai tiga hari dan masa infeksi selama satu hari sebelum tiga sampai lima hari. Sebelum membahas lebih jauh terkait ciri flu burung, sebaiknya pahami dulu virus H5N1
Apa itu Virus H5N1?
Virus H5N1 dikenal sebagai virus flu burung. Virus ini bukan hanya membahayakan bagi hewan (unggas), melainkan juga manusia. Hal ini dikarenakan, virus flu burung ini telah menginfeksi manusia.
Virus yang dikenal dengan H5N1 ini merupakan virus epizootic dan panzootic. Virus epizootic merupakan penyebab epidemic di mahluk hidup lain, selain manusia. Sementara panzootic merupakan virus yang bisa menginfesi binatang dari berbagai spesies dengan area yang sangat luas. Tidak heran, jika penyakit flu burung sangat mudah menyebar.
Virus H5N1 pertama kali diketahui membunuh sekawanan ayam di Skotlandia. Hal ini dibuktikan dengan kematian sekawanan ayam pada 1959 di Skotlandia. Akan tetapi, virus yang muncul saat ini berbeda dengan virus H5N1. Jenis yang dominan dari virus H5N1 muncul pada 2004 berevolusi dai virus pada 2002. Hasil revolusi virus tersebut menciptakan gen tipe Z.
H5N1 sebenarnya merupakan jenis virus yang menyerang reseptor galactose pada hidung hingga ke paru-paru unggas. Serangan virus ini hanya terjadi di sekitar alveoli, yaitu daerah paru-paru. Paru-paru berfungsi unuk menyebarkan oksigen melalui darah. Oleh karena itu, virus flu burung tidak mudah menyebar melalui udara. Tidak seperti virus biasa yang mudah menyebar saat batuk atau bersin
Sejak pertama kali ditemukan pada 1997, peneliti menemukan bahwa virus flu burung terus berevolusi dengan melakukan perubahan di struktur gen internal dan zat antigen. Hal inilah yang menyebabkan virus bisa menginfeksi beberapa spesies yang berbeda, termasuk manusia.
Virus H5N1 yang menjadi epidemic di kawasan Asia tenggara menyebabkan kematian jutaan ekor ayam. Selain itu, dari 2 sub klas yang tercipta akibat mutasi, membuat ratusan manusia meninggal. Mutasi yang terjadi dari virus H5N1 meningkatkan pathogen virus yang bisa memperparah serangan virus ke berbagai spesies. Bahkan kemungkinan besar, virus ini bisa menyabr dari manusia satu ke manusia lainnya.
Mutasi virus H5N1 terjadi di dalam tubuh burung (unggas). Burung (unggas) yang menyimpan virus ini dalam hangkat waktu lam, akan mengakibatkan infeksi. Infeksi yang terjadi dalam tubuh burung (unggas) tersebut akan berakhir dengan kematian.
Mutasi yang terjadi pada virus flu burung merupakan karakteristik jenis virus influenza. Virus tersebut mampu mengombinasikan dua jenis virus influenza yang berbeda. Hal ini dikarenakan, dua jenis virus influenza tersebut berada pada 1 jenis reseptor pada saat yang bersamaan .
Kemampuan virus untuk bermutasi menghasilkan virus baru yang bisa menginfeksi berbagai jenis spesies. Infeksi ini bisa terjadi karena danya variasi dalam gen hemagglutinin. Mutasi genetic dalam gen hemegglutinin menyebabkan perpindahan asam amino. Pada akhirnya, perpindahan ini akan mengubah kemampuan protein dalam hemagglutinin untuk mengikat reseptor dalam permukan sel.
Ciri-Ciri Flu Burung Pada Unggas
Penularan flu burung yang dibawa oleh unggas liar kepada ular ternah kini menjadi momok bagi para peternak. Belum juga hilang ketakutan akan tertularnya diri sendiri dan keluarga oleh keganasan virus H5N1, peternak juga takut menbgalami kerugian karena unggas peliharaannya mati.
Sebelum flu burung menggemparkan dunia sejak pertama kali di temukan di Hong Kong, di Indonesia sudah banyak penyakit yang muncul pada unggas. Penyakit unggas tersebut dikenal dengan Castle dan Tetelo. Akan tetapi karena tidak menular kepada manusia, kedua penyakit tersebut tidak menjadi momok di masyarakat.
Penyebaran irus flu burung pada unggas bisa melalui kotoran burung. Satu tetesan sekresi dari burung yang terinfeksi virus H5N1, bisa membunuh burung sampai mencapai satu juta ekor. Virus H5N1 ini kemudian menempel pada berbagai media, seperti sarana transportasi ternak, kandang tercemar, pakan dan minuman tercemar, peralatan, burung-burung liarm dan pekerja di peternakan.
Untuk mengenali unggas yang telah terinfeksi virus flu burung, Anda harus mengetahui gejala klinisnya. Adapun gejala klinis du burung yang ditemuakn pada unggas, antara lain sebagai berikut.
- Bagian pial bengkak dan jenggel berwarna kebiruan.
- Pendarahan yang terjadi pada kaki unggas diserai dengan bintik-bintik merah (kaki kerokan).
- Terdapat cairan merah di hidung dan mata, serta timbul gangguan pada sistem pernapasan.
- Keluarnya cairan jernih dan juga kental dari rongga mulut.
- Timbul diare yang berlebih.
- Cangkang telur unggas tersebut lembek.
- Tingkat kematian cukup tinggi hingga 100 %, dalam 2 hari sampai dengan 1 minggu.
Ciri-ciri Flu Burung Pada Manusia
Seperti yang dijelaskan di atas, virus H5N1 awalnya diketahui hanya bisa antar unggas bisa menciptakan murtasi baru yang menyerang manusia. Mutasi virus flu burung ini dapat menginfeksi manusia, jika melakukan kotak langsung dengan sekresi unggas yang terinfeksi.
Manusia yang memiliki kemungkinan besar tertular virus flu burung adalah anak-anak. Hal ini dikarenakan, anak-anak memiliki daya tahan tubuh yang lebih lemah dibandingkan orang dewasa. Selain anak-naka, pekerja peternakan unggas, penjual unggas, dan pemilik unggas peliharaan juga bisa tertular virus flu burung.
Manusia yang telah terinfeksi virus flu burung akan mengalami masa inkubasi virus. Masa inkubasi adalah 1 sampai dengan 7 hari setelah muncul gejala-gejala terkena flu burung.
Adapun ciri-ciri manusia terkena infeksi flu burung, antara lain sebagai berikut.
- Menderita ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut).
- Tubunhnya mengalami demam tinggi, mencapai lebih dari 38 derajat Celcius.
- Tenggorokan tiba-tiba terasa sakit.
- Nyeri otot, batur, mengeluarkan ingus.
- Kepala terasa pening (pusing).
- Badan terasa lemas dan letih mendadak.
- Timbulnya radang pneumonia (radang paru-paru), bila dibiarkan menyebabkan kematian.
Mengigat gejala flu burung gampr mirip dengan flu biasa, terasa sulit untuk membedakan keduanya. Apabila ada penderita yang batuk, pilek, dan demam tidak kunjung turun, disarankan untuk segera mengunjungi dokter atau rumah sakit terdekat.Penderita yang diduga terinfeksi virus flu burung disebut sebagai penderita suspect flu burung.
Virus flu burung menyebabkan dua kasus, yaitu kasus probable dan kasus kompermasi. Kasus probable merupakan kasus pasien yang mendapatkan hasil tes laboraturium yang terbatas. Terbatas yang dimaksud adalah hanya mengarah pada hasi penelitian bahwa virus yang diderita adalah virus jenis A.
Kemudian, kasus kompermasi merupakan kasus suspek atau probable yang telah didukung dengan hasil penelitian laboraturium. Hasil penelitian tersebut menghasikan bajwa vrus yang diderita pasien positif H5N1.
Meskipun begitu, gejala yang muncul oleh virus H5N1 tidak selalu sama. Contohnya, ada kasus seorang anak lelaki yang terinfeksi virus H5N1 yang ditandai dengan gejala diare parah tanpa gejala influenza. Oleh karena itulah, pemeriksaan medis sangat penting dilakukan untuk mendaptakan kepastian akan penyakit influenza.
Demikianlah artikel seputar ciri flu burung, baik pada manusia maupun unggas. Mulai dari pembahasan mengenai flu burung sampai dengan ciri-cirinya. Semoga informasi yang disajikan bermanfaat bagi para pembaca.